Risauku Sendiri
Bersiul dalam hati tetap tak membuat gaduh hidup nyataku. Entah kegaduhan itu yang terlalu maya, atau kesepian ini yang terlalu nyata? Yang aku tahu, aku hanya sendiri dalam risauku. Selalu sendiri dalam tangisku. Kemana gerangan pelipur lara yang senantiasa menebar pesona kebahagiaannya? Semua telah lenyap. Berganti dengan sepi yang abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar