NPM : 21209827
KELAS : 4EB13
III. Akuntansi Komparatif
1. Mengidentifikasi istilah standar akuntansi dan penentuan standar
Menurut
Twedie, standar akuntansi dihasilkan dari lima interaksi, yaitu:
1) peristiwa
ekonomi,
2) kepentingan
pribadi,
3) penyebaran
ide-ide,
4) perjalanan
sejarah ,
5) pengaruh
internasional.
Standar akuntansi menurut Edey
(1977) dibagi menjadi 4 tipe, yaitu :
1.
tipe 1 akuntan harus memberitahukan
kepada user tentang apa yang mereka kerjakan dengan cara mengungkapkan metode
dan asumsi (kebijakan akuntansi) yang dianut.
2.
tipe 2 membantu pencapaian beberapa
keseraaman penyajian tentang pernyataan akuntansi tertentu.
3.
tipe 3 menghendaki pengungkapan
hal-hal khusus yang mempengaruhi pertimbangan user.
4.
tipe 4 menghendaki keputusan
implisit/eksplisit yang harus di buat tentang penilaian aktiva dan penentuan
laba yang disetujui.
Tujuan dalam penentuan Standar Akuntansi
Penentuan standar merupakan pilihan
sosial sehingga suatu standar mungkin bermanfaat bagi pihak tertentu dan
merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan akunyansi secara
politik bersifat sensitif yang disebabkan :
1.
kebutuhan terhadap standar akuntansi
muncul bila terdapat pertentangan
2.
informasi akuntansi dapat
mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya
Dalam menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu :
·
Representative
faithfulness, pendekatan ini menghendaki
pelaporan yang bersifat netral dan penyajian wajar laporan keuangan melalui
proses penentuan standar. Pendekatan ini menyamakan akuntansi dengan proses
pemetaan dimana peta harus dibuat akurat dengan menggambarkan keadaan keuangan
perusahaan secara wajar.
·
Economic
consequences, pendekatan ini menghendaki asopsi
standar yang memiliki konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan ini
cenderung mengarah penentuan standar yang meemiliki pengaruh positif.
Pendekatan Penentuan Standar Akuntansi
Dua pendekatan yang dapat digunakan
dalam penentuan standar akuntansi adalah :
1.
Pendekatan pasar bebas
Pendekatan ini dilandasi asumsi bahwa informasi akuntansi
merupakan komiditi ekonomi serupa dengan barang atau jasa yang lain.Sehingga
informasi akuntansi akan dipengaruhi kekuatan permintaan dan penawaran. Pasar
dipandang sebagai mekanisme yang ideal untuk menentukan jenis informasi yang
harus diungkapkan dan kelompok penerima informasi. Dengan demikian standar
akuntansi menentukan informasi yang dihasilkan dan siapa akan menerima
informasi.
2.
Pendekatan regulasi
Pendekatan ini berpendapat bahwa kegagalan pasar atau
informasi yang asismetris dalam kaitannya dengan kuantias dan kualitas.
Pihak yang harus menentukan standar akuntansi :
· Argumen pendukung regulasi sektor swasta
1.
Regulasi serktor swasta berkaitan
dengan profesi akuntasi.
2.
Suatu badan yang dibentuk oleh
sektor swasta memiliki prestisd tersendiri dan dapat diterima oleh masyarakat
bisnis.
3.
Oleh karena badan pemerintah
beranggotakan birokrat, ada kecenderungan efektivitas persyaratan pengungkapan
tambahan menjadi tidak sensitif.
4.
Ada kecenderungan bahwa pemerintah
yang terlibat dalam badan tersebut bertindak untuk melindungi kepentingan
publik atau melakukan tindakan yang merugikan kepentingan profesi akuntansi.
5.
Proses legislatif dan otoritas
pemerintah mudah dipengaruhi oleh lobi dan tekanan politik dari pihak tertentu.
6.
Standar yang dihasilkan pemerintah
kemungkinan saling tumpang tindih dalam hjal paksaan, dan dapat menimbulkan jugdment
yang beragam dari user.
· Argumen pendukung regulasi sektor publik
1.
Badan regulasi sektor publik
memiliki legitimasi yang lebih kuat dan memiliki kekuatan yang lebih kuat dalam
hal pemaksaan standar.
2.
Badan pemerintah cenderung lebih
susah untuk dipengaruhi oleh manajemen perusahaan dan KAP besara sehingga dapat
bekerja menghasilkan pengungkapan yang lebih baik bagi konsumen.
3.
Badan pemerintah dapat menjadi
katalisator bagi perubahan.
4.
Regulasi sektor publik muncul karena
adanya motivasi untuk melindungi kepentingan publik.
5.
Sektor swasta harus selalu diawasi
dan dikendalikan karena tujuannya seringkali bertentangan dengan kepentingan
publik.
6.
Standar akuntansi memiliki pengaruh
hukum dan melibatkan konflik kepentingan dari berbagai pihak sehingga harus
ditetapkan sesuai dengan aturan dan prosedur umum.
2. Memahami
kenapa praktek akuntansi berbeda dengan standar yang ditentukan
Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin kompleksnya pengelolaan badan usaha atau perusahaan. Di samping itu adanya peningkatan aktivitas usaha suatu perusahaan baik yang profit motif maupun yang non profit motif dirasakan sebagai beban yang berat. Oleh karena itu agar semua kegiatan usaha dapat berjalan dengan baik dan lancar, suatu perusahaan memerlukan informasi mengenai keadaan seluruh kegiatan perusahaan secara cepat dan dapat diandalkan.
Salah satu informasi yang sangat penting
dan diperlukan oleh perusahaan adalah informasi mengenai keadaan keuangan dan
hasil usaha yang telah dicapai. Informasi yang menyajikan keadaan tersebut
dikenal sebagai akuntansi. Untuk mengetahui akuntansi secara lebih mendalam
sebaiknya mengerti terlebih dahulu definisi atau batasan akuntansi.
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI
Laporan keuangan
diolah dari ratusan atau ribuan transaksi-transaksi dengan cara yang sistematis
dengan suatu dasar tertentu. Dasar ini dinamakan prinsip-prisip akuntansi yang
lazim (General Accepted Accounting Principles). Justru oleh karena sifat yang
tidak eksak dari akuntansi ini maka diperlukan “prinsip-prinsip akuntansi yang
lazim”. Tanpa adanya prinsip yang berfungsi sebagai patokan atau pedoman ini,
maka kemungkinan masing-masing akuntan akan menggunakan caranya sendiri,
sehingga laporan keuangan yang dihasilkan akan menjadi simpang siur.
Profesi akuntansi telah berusaha mengembangkan sekumpulan standar yang pada umumnya diterima dan secara universal dipraktikkan. Usaha-usaha itu telah menghasilkan dipakainya seperangkat aturan dan prosedur umum yang disebut sebagai prinsip akuntansi berterima umum yang merupakaguide liness (standar) yang menunjukkan tentang tata cara melaporkan kejadian ekonomis. Profesi akuntansi di Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah berhasil menyusun GAAP berupa 35 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
3. Mengetahui sistem akuntansi di negara-negara
maju (jepang, amerika)
PERANCIS
Akuntansi di
Perancis sangat terkait dengan kode sehingga sangat mungkin melewatkan
kenyataan bahwa legislasi hukum komersial (Code de Commerce) dan hukum pajak
sebenarnya menentukan banyak praktek akuntansi dan pelaporan keuangan di
Perancis. Dasar utama aturan akuntansi adalah Hukum Akuntansi 1983 dan Dekrit
akuntansi 1983 yang memuat Plan Compatible General wajib digunakan oleh seluruh
perusahaan. Setiap perusahaan harus memiliki manual akuntansi. Ciri khusus
akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan
perusahaan secara tersendiri dengan laporan kelompok yang dikonsolidasikan.
Hukum Perancis memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar
Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting
Standards-IFRS). Alasannya, banyak perusahaan multinasional dari Perancis yang
mencatat sahamnya di luar negeri.
JERMAN
Negara Jerman
adalah salah satu Negara yang mendominasi perkembangan Akuntansi Internasional
saat ini. Negara Jerman merupakan salah satu pendiri Komite Standar Akuntansi
Internasional atau International Accounting Standards Board (IASB) dan memiliki
peran penting dalam mengarahkan agenda IASB. Negara-negara yang lainnya adalah
Prancis, Jepang, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat.
JEPANG
Akuntansi dan
pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestic
dan internasional. Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami
budaya, praktik usaha, dan sejarah Jepang. Jepang merupakan masyarakat
tradisional dengan akar budaya dan agama yang kuat. Perusahaan-perusahaan
Jepang saling memiliki ekuitas saham satu sama lain, dan seringkali
bersama-sama memiliki perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini
menghasilkan konglomerasi industri yang meraksasa yang disebut sebagai
Keiretsu. Modal usaha Keiretsu ini sedang dalam perubahan seiring dengan
refomasi struktural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang
berawal pada tahun 1990an.
CINA
Pada Akhir tahun
1970-an, para pemimpin Cina mulai untuk Mengubah ekonomi mulai dari perencanaan
pusat bergaya soviet menjadi lebih berorientasi pasar tetapi masih berada di
bawah kendali Partai komunis. Akuntansi di Cina memiliki Sejarah yang Panjang.
Berfungsinya akuntansi dalam hal pertanggung jawaban dapat dilacak jauh ke
belakang hingga tahun 2200 SM selama Dinasti Hsiu dan sejumlah dokumen
menunjukkan bahwa akuntansi digunakan untuk mengukur kekayaaan dan
membandingkan pencapaian di kalangan bangsawan dan Putri-Putri pada dinasti Xia
( tahun 2000-1500 SM ). Konfusius Muda ( 551-479 SM ) dulunya pernah menjadi
seorang manajer gudang dan tulisanya menebutkan bahwa pekerjaannya meliputi
akuntansi yang seharusnya – membuat catatan penerimaan dan pengeluaran setiap
harinya. Diantara ajaran-ajaran Konfusius terdapat keharusan untuk memelihara
sejarah dan catatan akuntansi dipandang sebagai bagiaian dari sejarah tersebut.
AMERIKA SERIKAT
Akuntansi di
Amerika Serikat diatur oleh badan sector swasta (Badan Standar Akuntansi
Keuangan, atau Fincancial Accounting Standard Board-FASB), tetapi sebuah
lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal atau Securities Exchange
Commission-SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menetapkan standarnya sendiri.
Sistem AS tidak memiliki ketentuan hukum secara umum mengenai penerbitan laporan keuangan yang diaudit secara periodic. Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum Negara bagian, bukan hum federal. Meskipun memiliki kekuasaan hukum untuk menentukan standard akuntansi dan pelaporan untuk perusahaan public, SEC tetap bergantung pada sector swasta yang menetapkan standard terebut. SEC bekerja sama dengan FASB dan memberikan tekanan bila melihat FASB bergerak terlalu pelan atau ke arah yang salah.
INGGRIS
Akuntansi di
Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan secara pragmatis
menyikapi kebutuhan dan praktek usaha. Warisan akuntansi Inggris bagi dunia
sangat penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan
profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian hasil dan posisi
keuangan yang wajar juga berasal dari Inggris.
RUSIA
Meskipun situasi
ekonomi di Rusia telah meningkat, negara ini berbeda dengan negara transisi
lainnya. Pertama, saham perusahaan baru masih kecil dibandingkan dengan yang
lain. Yang kedua, banyaknya unit prodeksi bergaya soviet lama yang mesih
berfungsi meskipun dalam keadaan merugi. Kemampuan negara ini untuk tumbuh
berasal dari Sumber Daya Alamnya, contohnya minyak dan gas, lebih jauh mereka
mendominasi dengan monopoli lamanya yang tidak berubah.
BELANDA
Akuntansi di
Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi
dan pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik
profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun
akuntansinya berorientasi pada penjayian wajar. Di Belanda, akuntansi dianggap
sebagai cabang dari ekonomi usaha. Akibatnya, banyak pemikiran ekonomi yang
dicurahkan terhadap topik-topik akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran
akuntansi.
4. Mampu mengidentifikasi persamaan &
perbedaan sistem akuntansi di negara-negara maju
PERKEMBANGAN
Standar dan praktik akuntansi di setiap Negara merupakan hasil dari interaksi
yang kompleks di antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan dan budaya. Dapat
diduga akan terjadinya perbedaan antarnegara. Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan akuntansi nasional juga dapat membantu menjelaskan perbedaan
akuntansi antar bangsa.
Kami meyakini bahwa 8 faktor berikut ini memiliki pengaruh yang seignifikan
dalam perkembangan akuntansi. Tujuh faktor utama ekonomi, sejarah social, dan/
atau kelembagaan dan merupaka faktor yang sering disebutkan oleh para penulis
akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya (faktor kedelapan berikut
ini) dan perkembangan akuntansi mulai digali lebih lanjut.
1.
Sistem pendanaan
Di
Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan
Inggris, akuntansi memiliki focus atau seberapa baik manajemen menjalankan
perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis
arus kas masa depandan risiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap
untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas. Sebaliknya, dalam sistem
berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki focus pada perlindungan kreditor melalui pengukurang akuntansi yang
konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen dan menjaga pendanaan yang
mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga
keuangan memilki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan,
pengungkapan public yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan
Swiss.
2.
Sistem hukum
Sistem hukum menentukan
bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi
dasar: kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus). Kodifikasi hukum
utamanya diambil dari hukum Romawi dank ode Napoleon. Dalam Negara-negara yang
menganut sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok
lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur
akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian, di
Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan
dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak
prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa
adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Tentu saja,
terdapat hukum dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel
bila dibandingkan dengan sistem kodifikasi umum. Hal ini mendorong usaha
coba-coba dan memungkinkan penerapan pertimbangan. Hukum umum diambil dari
kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan Negara hukum umum, aturan akuntansi
ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta. Hal ini memungkinkan
aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan
dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara langsung
ke dalam hukum dasar. Kodifikasi hukum (kode hukum) cenderung terpaku pada
muatan (isi) ekonominya. Sebagai contoh, sewa guna usaha di bawah aturan hukum
umum biasanya tidak dikapitalisasi. Sebaliknya, sewa guna usaha di bawah hukum umum
pada dasarnya dapat dikapitalisasi jika ia menjadi bagian dari pembeli
property.
3.
Perpajakan
Di kebanyakan
Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi karena
perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak
akuntansi adalah sama. Dalam kasus ini, sebagai contoh adalah kasus yang
terjadi di Jerman dan Swedia. Di Negara lain seperti Belanda, akuntansi
keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi
keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan dalam hukum pajak. Tentu
saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak
mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian persediaan menurut
Masuk Terakhir Keluar Pertama (last-in, first-out- LIFO) di Amerika Serikat
merupakan suatu contoh.
4.
Ikatan politik dan Ekonomi
Ide dan
teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan, perdagangan dan kekuatan
sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry) yang berawal di Italia
pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas di Eropa bersamaan
dengan gagasan-gagasan pembaruan (rannaissance) lainnya. Kolonialisme Inggris
mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaan Inggris.
Pendudukan Jerman selama perang dunia II menyebabkan Perancis menerapkan Plan
Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di
Jepang setelah berakhirnya perang dunia II. Banyak Negara-negara berkembang
menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di tempat lain, entah karena
dipaksakan kepada negara-negara tersebut (seperti India) atau karena pilihan
mereka sendiri (seperti Negara-negara Eropa Timur sekarang meniru sistem
akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).
5.
Inflasi
Inflasi
mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap
nilai-nilai asset dan beban-beban terkait, sementara di sisi lain melakukan
peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi
seringkali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahan harga ke
dalam perhitungan keuangan mereka. Meksiko dan beberapa Negara Amerika Selatan
menggunakan akuntansi tingkat umum karena pengalaman mereka dengan
hiperinflasi.
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar